Indonesia sukses mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% (year-on-year) pada kuartal II tahun 2025, melampaui ekspektasi pasar dan mencapai rekor tertinggi sejak kuartal II–2023 ReutersBadan Pusat Statistik Indonesia+1.
Reaksi Pasar dan Analis
Angka ini tidak hanya mengejutkan karena melebihi prediksi lembaga riset (~4,7–4,8%) dan polling Reuters (4,80%), tetapi juga menunjukkan pemulihan yang lebih kuat dari kuartal sebelumnya (4,87%) Kontan Data CenterGoodStats DataReuters.
Apa Penyumbang Pertumbuhan Utama?
- Investasi melonjak signifikan, dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh hingga 6,99%, mencerminkan optimism dan aksi nyata di bidang modal produktif Perhimpunan Bank NasionalBadan Pusat Statistik Indonesia.
- Sektor manufaktur juga menunjukkan performa cemerlang dengan pertumbuhan 5,68%, menyumbang sekitar 22% dari keseluruhan pertumbuhan ekonomi triwulan—menjadi tumpuan utama pemulihan industri GlobalSource Partners.
- Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa meningkat sebesar 10,67%, sekaligus menjadi penyumbang terbesar di komponen pengeluaran Badan Pusat Statistik IndonesiaPerhimpunan Bank Nasional.
- Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh stabil dengan laju 4,97% YoY, membantu menopang permintaan domestik meskipun belanja publik relatif stagnan ReutersPerhimpunan Bank Nasional.
Apa Kata Pemerintah & Ekonom?
Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian menyatakan bahwa pertumbuhan ini membuktikan bahwa fundamental ekonomi nasional tetap kokoh di tengah tantangan global. Pemerintah menyebut kebijakan stimulus dan penciptaan ekosistem pertumbuhan sebagai faktor pendukung utama Setneg.
Namun, beberapa lembaga riset lokal mempertanyakan validitas data BPS, mengingat ketidakselarasan dengan indikator makro lain yang melemah, seperti penurunan penjualan mobil dan investasi asing Reuters.
Ringkasan Cepat
Tema | Informasi Utama |
---|---|
Angka Pertumbuhan | 5,12% YoY – tercepat sejak Q2–2023 |
Pencapaian Utama | Investasi (+6,99%), manufaktur (+5,68%), ekspor (+10,67%) |
Dukungan Pemerintah | Stimulus fiskal dan penciptaan ekosistem jelas |
Perhatian Analis | Ada skeptisisme terhadap akurasi data dan indikator riil |